Wellcome My Blogger Sapto Nugroho, E-mail : cv.sapto@gmail.com, Handphone : 08117877822

Name Plate Motor

 
Name plate motor memberikan banyak pilihan mengenai data rancangan dan unjuk kerja motor. Informasi ini khususnya sangat berharga bagi pemasang dan orang-orang yang bertugas dalam pemeliharaan/perawatan dan pengoperasian motor tersebut. Pada saat instalasi, pemeliharaan atau penggantian, informasi yang ada pada name plate sangat vital sekali untuk mempercepat dan melakukan pekerjaan yang sesuai.
Publikasi NEMA MG-1, section 10.38, menentukan bahwa data berikut ini harus ditempel kan pada setiap nameplate motor.

1. Manufacturer
2. Type
3. Frame
5. Time Rating
4. Horse Power
6. Ambient Temperature
8. Frequency
7. RPM
9. Phases
11. Voltage
10. Rated Load Amps
12. Locked Rotor Code Letter
13. Design Letter
14. Service Factor
15. Insulation Class

Selain dari itu, pembuat motor dapat memasukkan data seperti nama perusahaan dan lokasi plant manufacturer dan indentifikasi.
Sebagian besar data yang diberikan pada name plate mengacu pada karakteristik elektrik dari motor. Oleh sebab itu, nameplate itu sangat diperlukan oleh pemasang (installer), pemelihara seperti teknisi dan engineer. Untuk lebih memahami data ini, dua bentuk name plate di ilustrasikan disini. Pembicaraan berikut ini memberikan penjelasan dari notasi yang tidak tertulis.

1. Serial Number
Serial number ini merupakan nomor individual, yang dibuat unique untuk motor itu sendiri atau rancangan untuk identifikasi yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan pabrik pembuat (Manufacture).

2. Type
Adalah kombinasi dari hurup dan atau nomor yang dipilih oleh manufaturer (pabrikan), guna memudahkan mengidentifikasi jenis enclosure dan modifikasi yang berarti.

3. Model Number
Tambahan data identifikasi untuk pabrikan.

4. Horse Power
Nominal horse power adalah horse power yang dirancang utuk memberikan daya melalui porosnya dengan frekwensi dan tegangan nominal pada terminal motor, pada service factor sama dengan 1,0.

5. Frame
Tanda frame size mengidentifikasi dimensi dari motor. Jika NEMA frame, identifikasi ini menunjukan dimensi pasangan (mounting), sehingga gambar dimensi dari manufacture tidak diperlukan lagi.

6. Service Factor
Kebanyakan service factor motor adalah 1 atau 1.15. Jika safety factor sama dengan 1.0, ini berarti bahwa motor tidak boleh dioperasikan untuk memberikan horsepower lebih besar dari yang diperlihatkan nameplate, jika kerusakan pada sistem isolasi lilitan perlu dihindari.
Untuk safety factor 1.15, motor dapat dioperasikan pada horse power sama dengan horse power nominal dikalikan service factor tanpa menyebabkan kerusakan yang serius pada sistem isolasi lilitan stator motor. Namun perlu dipertimbangkan pengoperasian secara terus menerus pada kondisi ini akan menyebabkan umur isolasi yang diharapkan akan semakin pendek.

7. AMPS
Arus yang dapat ditarik dari motor pada tegangan dan frekwensi nominal dengan horse power nominal yang di kirim ke beban.

8. VOLTS
Tegangan yang dirancang agar motor dapat bekerja baik. Tegangan ini merupakan tegangan yang diukur pada terminal motor, bukan tegangan pada titik pengiriman.

9. Kelas isolasi (Insulation Class).
Kelas material isolasi yang digunakan pada lilitan stator ditentukan disain. Material-material ini telah diuji secara ekstensif terhadap suhu tertentu. Kelas B isolasi mempunyai suhu kerja maksimum 130°C. Kelas F isolasi 155°C dan kelas H pada 180°C.

10. RPM (Rotation Per Minute)
RPM adalah kecepatan putaran poros (output shaft) pada saat memberikan horse power nominal pada alat yang digerakkan pada tegangan dan frekwensi nominal yang diterapkan pada terminal motor.

11. Hertz
Herts adalah frekwensi dari sistem suplai untuk mana motor tersebut dirancang. Motor dapat dioperasikan pada frekwensi lain, tetapi penampilan kerja akan berubah. Misalnya motor 60 Hz jika diterapkan pada sistem 50 Hz akan menyebabkan motor tersebut panas dan suaranya berdengung.

12. Duty
Apakah “Intermittent” atau “Continous” ditempel pada ruangan ini. Jika “Continous”, ini berarti bahwa motor dapat dioperasikan 24 jam/hari, 365 hari/tahun untuk beberapa tahun.
Jika “Intermittent” interval waktu akan diperlihatkan ini berarti bahwa motor dapat beroperasi pada beban penuh untuk interval waktu yang diberikan.

13. Temperature Ambient.
Hal ini menentukan maksimum ambient suhu, pada °C dimana motor dapat memberikan horse powernya secara aman. Jika ambient suhu lebih tinggi dari harga yang ditempelkan pada name plate, motor output harus dikurangi untuk mencegah kegagalan pada isolasi sistem.

14. PHASE
Phase menunjukkan jumlah fasa untuk mana motor dirancang. Phase harus sesuai dengan sistem suplai.

15. KVA CODE
Arus asut inrush dapat ditentukan dari name plate ini. Arus ini ditentukan sebagai suatu kode hurup yang menunjukkan daerah KVA/HP. Bata daerah untuk setiap hurup ditentukan pada NEAM MG-1-10.36. Harga umum adalah 6, yang mencakup suatu daerah 5.6 HP keatas tetapi tidak termasuk 6.3 KVA/HP.

16. DESIGN
Bilamana diterapkan, NEMA design letter ditempel pada name plate. Hurup ini menentukan harga-harga torsi minimum pada locked rotor, pull-up dan breakdown speed dan maksimum inrush current, dan harga maksimum beban slip. harga-harga ini diberikan pada NEMA-MG-1, section 1.16 dan 1.17.

17. BEARINGS
Untuk motor-motor yang disuplai dengan antifriction bearing, bearing tersebut harus diidentifikasikan pada nameplate, dengan menempelkan nomor urut dan huruf per AFBMA (Antifriction Bearing Manufacturer Association).

18. PHASE SEQUENCE
Memasukkan tanda phase sequence (urutan fasa) pada nameplate agar pemasang motor mudah menghubungkan motor ke power suplai sesuai dengan rancangan rotasinya.

19. EFFICIENCY
Nameplate dilengkapi dengan tanda nominal efficiency yang sesuai dengan table 12-4 dari MG-1-12.53b. Efisiensi data tersedia untuk motor-motor standar.

20. LOW NOISE
Beberapa motor dirancang untuk emisi noise yang rendah. Oleh sebab itu, level noise yang diberikan pada nameplate menyatakan sound power and sound pressure. Keduanya diukur dalam dBA. Ini berarti output bunyi dari motor.